Apa yang ada di benak anda saat membaca Sumber Tetek ? Ya,.....Mengapa Candi ini disebut Sumber Tetek adalah karena dari Tetek patung itu keluar air sumber asli.
Awal Februari 2014 kami berencana pulang ke Malang. Tepat pukul 14.00 kami berangkat menggunakan Trooper lansiran tahun 95. Dalam perjalanan mobil saya belokkan untuk mengunjungi Candi Bedahan atau Sumber Tetek yang berlokasi di Gempol Pandaan.
Awal Februari 2014 kami berencana pulang ke Malang. Tepat pukul 14.00 kami berangkat menggunakan Trooper lansiran tahun 95. Dalam perjalanan mobil saya belokkan untuk mengunjungi Candi Bedahan atau Sumber Tetek yang berlokasi di Gempol Pandaan.
Jalan menuju Candi Belahan |
Pintu masuk melalui Gempol |
Jalan menuju Candi saat ini sudah di paving hingga melewati desa Jeruk Purut, dan setelah menyeberangi jembatan kecil jalanan sudah beraspal, beda dengan kondisi 2 tahun yang lalu yang masih terjal dan berbatu.
Setelah berkendara kurang lebih 5 KM, sampailah kami di lokasi Candi Belahan pada pukul 16.00 WIB. Di pintu masuk candi saya bertemu Pak Astono yang sehari-harinya
sebagai juru pelihara situs ini. Seperti kunjungan-kunjungan kami
sebelumnya. Setiap bertemu juru pelihara situs pasti mereka meminta saya
mengisi buku tamu. Katanya untuk laporan di kantor. Setelah
beramah-tamah sebentar dengan Pak Astono kami meminta ijin memotret dan
mencuci muka di air yang keluar dari salah satu arca Candi Sumber Tetek
itu.
Langsung terjun ke kolam......airnya sejukkkkk |
Lihat gaya Nisa....senyum YKS......hahaha |
Sebelum memasuki lokasi candi belahan tak lupa kami mampir ke warung kopi di atas lokasi dan sholat ashar di masjid desa. Konon,Candi Sumber Tetek diduga merupakan petirtaan (tempat mandi) yang
di peruntukkan bagi kedua permaisuri Raja Airlangga, yaitu Dewi Laksmi
dan Dewi Sri. Uniknya di kedua (maaf) puting payudara (tetek) Dewi
Laksmi itu mengeluarkan (memancurkan) air. Kedua arca itu
melambangkan kesuburan. Dulunya di candi itu sebenarnya juga ada arca
wisnu menunggang garuda yang kini disimpan di museum purbakala
Trowulan-Mojokerto-Jawa Timur.
Sebagian ahli berpendapat kalau Wisnu disini merupakan perwujudan
Airlangga yang memang semasa hidupnya setia menganut (memuja) Dewa
Wisnu. Mungkin karena keadaan seperti inilah sehingga masyarakat
setempat kemudian menamakan candi ini dengan sebutan Candi Sumber Tetek.
Pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Malang dengan rute dari Candi Belahan terus naik menuju arah Trawas / Pandaan. Rute ini tidak disarankan untuk kendaraan umum / bukan off road karena jalanan menanjak dan berbatu. Gigi 4x4 harus terus diaktifkan.