Minggu, 02 Februari 2014

Candi Belahan / Sumber Tetek

Apa yang ada di benak anda saat membaca Sumber Tetek ? Ya,.....Mengapa Candi ini disebut Sumber Tetek adalah karena dari Tetek patung itu keluar air sumber asli.

Awal Februari 2014 kami berencana pulang ke Malang. Tepat pukul 14.00 kami berangkat menggunakan Trooper lansiran tahun 95. Dalam perjalanan mobil saya belokkan untuk mengunjungi Candi Bedahan atau Sumber Tetek yang berlokasi di Gempol Pandaan.
Jalan menuju Candi Belahan
Pintu masuk melalui Gempol


Jalan menuju Candi saat ini sudah di paving hingga melewati desa Jeruk Purut, dan setelah menyeberangi jembatan kecil jalanan sudah beraspal, beda dengan kondisi 2 tahun yang lalu yang masih terjal dan berbatu.
Setelah berkendara kurang lebih 5 KM, sampailah kami di lokasi Candi Belahan pada pukul 16.00 WIB. Di pintu masuk candi saya bertemu Pak Astono yang sehari-harinya sebagai juru pelihara situs ini. Seperti kunjungan-kunjungan kami sebelumnya. Setiap bertemu juru pelihara situs pasti mereka meminta saya mengisi buku tamu. Katanya untuk laporan di kantor. Setelah beramah-tamah sebentar dengan Pak Astono kami meminta ijin memotret dan mencuci muka di air yang keluar dari salah satu arca Candi Sumber Tetek itu.


Langsung terjun ke kolam......airnya sejukkkkk
Lihat gaya Nisa....senyum YKS......hahaha

Sebelum memasuki lokasi candi belahan tak lupa kami mampir ke warung kopi di atas lokasi dan sholat ashar di masjid desa. Konon,Candi Sumber Tetek diduga merupakan petirtaan (tempat mandi) yang di peruntukkan bagi kedua permaisuri Raja Airlangga, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Uniknya di kedua (maaf) puting payudara (tetek) Dewi Laksmi itu mengeluarkan (memancurkan) air. Kedua arca itu melambangkan kesuburan. Dulunya di candi itu sebenarnya juga ada arca wisnu menunggang garuda yang kini disimpan di museum purbakala Trowulan-Mojokerto-Jawa Timur.
Sebagian ahli berpendapat kalau Wisnu disini merupakan perwujudan Airlangga yang memang semasa hidupnya setia menganut (memuja) Dewa Wisnu. Mungkin karena keadaan seperti inilah sehingga masyarakat setempat kemudian menamakan candi ini dengan sebutan Candi Sumber Tetek.


Pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Malang dengan rute dari Candi Belahan terus naik menuju arah Trawas / Pandaan. Rute ini tidak disarankan untuk kendaraan umum / bukan off road karena jalanan menanjak dan berbatu. Gigi 4x4 harus terus diaktifkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar