Minggu, 18 Mei 2014

Mendaki Bukit Van Derman

Pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 22.00 kami mulai perjalanan ke Malang dari rumah Segunting. Kami berangkat bersembilan ( Ghozi, Arif, Randy, Angga, Razaq, Hasyim, Ryan, Hendra dan saya sendiri). Rencana berangkat menggunakan mobil chevrolet trooper berjalan mulus karena mobil tidak ada kendala. Agak sesak sih....tapi asik banget, rame ! Kawan - kawan berkomentar "Ternyata mobilnya enak dan suspensinya empuk ya...."

Pukul 00.30 kami sampai di rumah Malang. Kami beristirahat sejenak di rumah sebelum esok paginya merencanakan meluncur ke Batu. Tepat pukul 07.00 kami memulai perjalanan dan sampai ke lokasi pukul 08.00.

Lokasi bukit Vandermen adalah di Desa Tertomoyo Batu. Dari alon - alon Batu terus ke Barat hinggan ketemu perempatan sebelah Hotel Kartika, kemudian belok kiri, ketemu perempatan lagi belok kanan. Ikuti jalan terus keatas hingga ujung Desa. Jalanan menanjak dan berkelok cukup ekstrim. Untungnya trooper kami bergigi 4x4. Enteng.......hahaha.....

Rumah paling ujung adalah rumah bapak Mujiana yang berprofesi sebagai petani dan peternak sapi perah. Disitulah semua pendaki harus menitipkan kendaraannya. Tarifnya motor Rp. 5.000 perhari dan mobil Rp. 10.000 perhari. Dibelakang rumah sebelah kandang sapi juga ada kamar mandi tarifnya Rp. 5.000 per orang.
Lokasi Parkir dengan Background Bukit Van Derman paling belakang

Pukul 09.15 kami mengawali perjalanan menyusuri jalan desa yang sudah berpaving +/- 500m. Setelah itu kami bertemu sumber air dan kami mempersiapkan air untuk kebutuhan kami selama tinggal diatas bukit nanti. Dari arah sumber air, jalanan terus naik ke arah kanan. Jalan yang kami ambil adalah jalan pintas sesuai petujuk pak Mujiana namun agak menanjak. Ada jalan alternatif lainnya setelah sumber air turun lagi ada pertigaan. Ikuti jalan tersebut dan ternyata nanti akan ketemu dengan jalan kami lewati di Latar Ombo setelah berjalan +- 1 jam yang merupakan lokasi perkemahan dibawah kaki bukit. Disini dapat menampung +/- 120 orang. Namun para pendaki yang buka tenda disini harus hati - hati dengan barang bawaannya karena banyak monyet hutan yang suka usil mengambil barang bawaan.

Dari Latar Ombo terus ambil arah kiri atau naik hingga akhirnya bertemu di pertigaan berbatu pertama. Terus ambil arah kanan, naik lagi ke arah batu - batuan kedua yang berjarak sekitar 100 meter didepan. Setelah puas berfoto - foto disini kami naik lagi sekitar 50 meter dan bertemu dengan batu - batuan besar yang biasa disebut orang desa "Watu Gede".



Siapa yang nulis namaku di batu ya ????
Menjelang puncak jalanan naik ekstrem berbatu dan para monyet mulai narsis. Jas hujan kawan yudhi sempat disambat oleh monyet albino dan kami harus mengejarnya sambil bawa kayu pentung. Jas hujannya dilempar ke semak - semak yang membuat kami harus nyari kesana kemari dan akhirnya ditemukan.

Monyet - Monyet Pengganggu
Pukul 12.30 rombongan tiba di puncak pass bukit yang ditandai dengan adanya tugu yang dibangun oleh TNI. kami langsung mendirikan 2 tenda yang kami buat saling berhadapan. Saat kami datang baru ada satu tenda yang ada dan menghadap ke kota Batu dan Malang dan berada dibawah. Kami mendirikan tenda berada di sebelah tugu. Semakin larut ternyata semakin banyak para pendaki berdatangan dan buka tenda. Pukul 01.00 puncak sudah penuh dengan tenda para pendaki. Suasana pagi sangat bagus dengan view Gunung Penanggungan dan Gunung Semeru yang berhias siluet. Namun sebagaimana halnya Tegal Ombo, para pendaki juga harus berhati - hati dengan para monyet pengganggu yang mulai bermunculan sejak pukul 05.00 pagi.




Setelah berpacking - packing pukul 08.00 kami turun bukit dan sampai Latar Ombo pukul 09.00 dan pagi itu sudah penuh sesak rombongan dari Fakultas Geofisika Universitas Brawijaya.
Setelah beristirahat sekitar 10 menit kami terus melanjukan perjalanan turun ke lokasi parkir mobil. Pukul 09.30 kami sudah sampai lokasi dan mulai membersihkan badan kemudian pulang menuju Gresik.

Jalur yang kami tempuh saat pulang adalah lewat cangar dan pacet mengingat minggu ini long week end dan pasti macet. Alhamdulillah pukul 15.00 kami sudah mulai di rumah Segunting dalam keadaan sehat wal afiat.

1 komentar:

  1. Wah ini adalah rekor penulis Blog tercepat se Gresik, baru nyampe Gresik jam 15.00 WIB, sudah nge-post di blog 15.59 WIB di hari yang sama...hebat :)

    BTW, saya termasuk salah satu peserta pendaki Gunung Panderman / Van Derman diatas :), bener-bener petualangan yang mengasikkan, mulai dari Gresik hingga kembali ke Gresik, semuanya lancar!! Menunggu Petualangan berikutnya :)

    BalasHapus